Perusahaan yang bergerak di transportasi udara tidak berjadwal PT Jaya Trishindo Tbk (HELI) akan menambah unit helikopter pada tahun ini. Direktur Utama HELI Edwin Widjaja mengatakan, tahun ini kebutuhan penggunaan helikopter untuk memenuhi kebutuhan transportasi logistik, penanganan bencana, maupun keperluan wisata oleh tamu tamu VIP masih akan tinggi. Karena itu, pihaknya berencana menambah satu hingga dua unit helikopter kecil dan helikopter medium dengan total nilai investasi Rp 20 miliar di 2024 ini.
"Sejalan dengan itu, kami yakin pendapatan akan terus tumbuh," kata Edwin di Jakarta, Kamis (21/3/2024). Saat ini, HELI memiliki enam armada helikopter dan satu pesawat Cessna terdiri dari 2 helikopter berat yang biasanya dipakai untuk keperluan penanganan kebakaran hutan dan 4 helikopter kecil yang biasanya dipakai di Papua untuk mengangkut barang. "Heli kecil itu kapasitas angkutnya sekitar 1 ton, sedang heli yang berat sekitar 5 ton," tutur Edwin.
Jika rencana penambahan helikopter terealisasi, maka perseroan akan memiliki 7 hingga 8 armada helikopter dan satu pesawat Cessna tahun ini. Inves Rp 20 Miliar, HELI Akan Tambah 2 Unit Helikopter Tahun Ini OXO GroupInves Rp500 Miliar di Proyek Vila Mewah 40 Unit di Bali
Damri Bakal Tambah Unit Bus Sleeper di Akhir Tahun Ini Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 59 60 61 62 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 2 Halaman 4 Pembangunan Tahap 2 Alun alun Kota Blitar Tahun ini Telan Biaya Rp 1,5 Miliar
Dari Rp 97 Miliar, Kini Defisit Anggaran Pemko Masih Sisa Rp 20 Miliar Bayer Inves Rp 62 Triliun, Bangun Platform Teknologi untuk Kembangkan Terapi Sel Kepala Unit Perusahaan di Lampung Tengah Gelapkan Uang Nasabah Rp 20 Juta
Tahun 2023 HELI berhasil membukukan laba Rp 600 juta setelah mengalami rugi di 2022 yang ditopang oleh kenaikan pendapatan yang signfikan dari Rp 44,56 miliar pada 2022 menjadi sekitar Rp 69,08 miliar di pengujung 2023. Sepanjang 2022, perusahaan membukukan rugi bersih sebelum pajak sebesar Rp 85,8 miliar dan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 85,57 millar.