Usaha yang dijalani Dwi Putri Setyaningsih (26) sudah berjalan hampir lima tahun ini. Jika ditarik mundur, perjuangannya pada 2019 penuh dengan tantangan dan kesabaran untuk berwirausaha. Bagaimana tidak, enam bulan dirinya tak mendapatkan hasil meskipun telah mengeluarkan segala jurus pemasaran.
Buah manis dari kesabaran akhirnya terasa. Putri merasakan untung berkali lipat karena masyarakat mulai berbondong bondong ke tokonya yang bernama Toko Chazzy. Inillah sepenggal prolog untuk memulai kisah Putri sebagai agen BRILink di Magersaren, Gatak, Delanggu, Kabupaten Klaten.
Saat itu, kata Putri, usahanya sebagai agen BRILink memang sepi selama enam bulan karena banyak masyarakat masih awam dengan BRILink. Setelah enam bulan, hasilnya baru terlihat. Putri mulai kebanjiran transaksi setor, tarik tunai, hingga pembayaran pinjaman. Hadirkan Harapan Ratusan Warga Magersaren Lewat Kredit Cepat di Toko Chazzy
Kunci Jawaban Pretest PembaTIK Level 2 Implementasi 2024: Lingkungan Belajar Mengandung Arti Halaman 3 Hadirkan Ratusan Brand Perlengkapan Ibu dan Anak, Pameran IMOBY Bakal Digelar di Grand City Surabaya Begini Cara Download Sertifikat Akreditasi Kampus dan Prodi dari BAN PT untuk Daftar CPNS 2023 Halaman all
Ratusan Warga Serbu Pakaian Murah di Pasar Makau Mamasa Bahkan modal awalnya sebesar Rp 5 juta ludes dan harus kembali diisi untuk melayani transaksi para pelanggannya. Yang paling menyentuh hati Putri adalah mampu menjembatani para warga yang membutuhkan suntikan modal.
Entah untuk keperluan modal usaha, bertani hingga berdagang, Putri sebagai agen BRILink menyediakan pinjaman bernama Kredit Cepat atau Kece. Produk pinjaman dari BRI ini memang bisa diajukan langsung melalui agen BRILink. Syaratnya pun mudah, hanya mengumpulkan KK, KTP dan surat usaha dari kelurahan. Ditambah tanpa agunan.
Agen BRILink, lanjutnya, juga diberi akses untuk mengumpulkan persyaratan, pendaftaran hingga pengecekan usaha. "Saya juga cari cari nasabah Ultra Mikro (UMi) dan Kece, saya tawarkan tetangga. Banyak juga yang tahu dari mulut ke mulut kalau pinjam dana di bawah Rp 5 juta bisa ke agen BRILink," ucapnya. "Jadi saya survei, saya foto usahanya setelah itu saya kirim ke mantri. Mantri juga akan memastikan usaha calon nasabah untuk kemudian pencairan dana," imbuh dia.
Bukan kepalang, produk pinjaman dari BRI yang usianya belum lama ini banyak diminati pelanggan Putri. Meskipun tak bisa memastikan jumlah angka total debitur yang pernah mendaftar kepada dirinya, Putri memperkirakan jumlahnya ratusan. "Jumlahnya mungkin sudah ratusan ya, tidak menghitung karena sudah banyak yang cair dananya. Dan angsurannya juga tidak lama dalam hitungan bulan, setelah itu pinjam lagi bisa," terang ibu satu anak ini.
Berkat kegigihannya memproses debitur Kece, Putri pernah dianugerahi penghargaan sebagai mitra UMi dari agen BRILink dengan transaksi terbanyak. Ia mendapat uang sebesar Rp 1,5 juta sebagai mitra terpilih pada 2021 lalu. Putri mengungkap, hampir semua transaksi sering kali digunakan di tokonya.
Yang paling sering dipakai pelangggan adalah setor tunai, transfer, tarik tunai hingga top up Dana dan Shopee Pay. Sehari hari, agen BRILink Toko Chazzy mampu mencapai sekitar 80 transaksi. Atau sebanyak 2.080 transaksi per bulan karena setiap Minggu tokonya libur. Biaya tambahan yang disediakan Toko Chazzy dalam bertraansaksi juga standar pasaran. Yakni sebesar Rp 5.000.
"Kalau transaksi besar misal di atas Rp 5 juta ke beda bank maka saya tarik Rp 15 ribu biaya tambahan," tutur dia. Di Toko Chazzy, masyarakat juga kerap kali mencairkan uang KIP Kuliah hingga bantuan sosial dari kekuarga PKH. Bicara keuntungan, Putri tak menampik menjadi agen BRILink memang menjanjikan selama lima tahun ini.
Pada tahun pertamanya menjadi agen, Putri mampu membeli mandiri kebutuhan bayinya. Mulai dari baju anak hingga stroller. "Di tahun ketiga bisa beli sepeda motor, lalau menabung bisa bantu renobasi rumah. Alhamdulilah ya sudah mempersiapkan tabungan masa depan untuk anak," bebernya. Selain suka, tentu Putri pernah mengalami duka menjadi agen BRILink.
Suatu ketika dirinya pernah salah menghitung uang tunai yang sudah diberikan kepada pelanggannya. Ternyata jumlahnya berlebihan dari jumlah seharusnya tarik tunai. Pelanggannya kemudian kabur, Putri tak bisa berkutik lagi karena belum ada kamera CCTV di tokonya.
"Pernah rugi Rp 1 juta saat itu, mau gimana lagi. Untuk pembelajaran lebih baik ke depan," keluhnya. Putri menyampaikan, semakin banyak pelanggan memilih agen BRILink untuk bertransaksi keperluan perbankan. Berbagai faktor menjadi penyebabnya. Yang pertama, terang Putri, karena masyarakat malas mangantre di bank.
Kedua, transaksi di bawah Rp 5 juta saat ini diarahkan ke agen BRILink. "Kalau ke agen kan ga antre, tinggal gesek selesai. Jarak mungkin juga terjangkau bagi masyarakat," papar dia. Tak lupa Putri berterima kasih kepada BRI atas dukungannya sebagai agen BRILink.
BRI menurutnya sebagai mitra yangbagus dengan layanan dan responsnya yang cepat. "Jika ada error mesin EDC, kalau petugasnya ditelfon langsung respons cepat dan melakukan perbaikan. Sudah bagus BRI dan layanannya," ujarnya. Pimpinan Cabang BRI Solo Slamet Riyadi, Agung Ari Wibowo, dalam keterangannya menjelaskan pentinganya menggaet nasabah dari holding usaha ultra mikro.
"Tujuannya untuk pemberdayaan layanan dengan membuka seluas luasnya entites dan ekosistem ultra mikro, kemudaan dalam mendapatkan modal usaha dalam bisnis kecil," paparnya. Tersalurnya pinjaman hingga kepada pelaku usaha ultra mikro juga disebutkan untuk menambah jumlah nasabah dari berbagai kelompok. Di antaranya Kelompok PNM Mekaar dimulai dari Klaster Usaha, KUBE, pasar tradisional, kelompok tani, kelompok nelayan, ekosistem desa Lainnya.
Sementara dari adanya kerjasama tersebut, Agung menyebutkan beberapa nasabah bisa naik kelas dari unbanked menjadi bankable. Pada kesempatan berbeda,Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa AgenBRILink terbukti membantu masyarakat dengan kemudahan bertransaksi melalui tanpa harus pergi ke kantor cabang atau ATM. Hal ini menciptakan nilai ekonomi dan nilai sosial secara bersamaan. "AgenBRILink mengadopsi hybrid banking, yakni proses internal layanan perbankan telah didigitalisasi, sementara proses interaksi dengan nasabahnya masih human touching melalui agen," terangnya.
AgenBRILink menjadi upaya perseroan dalam meningkatkan kapabilitas pemberdayaan. Hal ini tak terlepas dari salah satu aspirasi besar yang ingin dicapai perseroan pada 2025 yaitu menjadi Champion of Financial Inclusion. Inklusi keuangan perlu berkualitas karena terkait kemakmuran. Seperti diketahui, Pemerintah mencanangkan target inklusi keuangan mencapai 90 persen pada 2024.
Agen laku pandai milik BRI atau AgenBRILink mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput. Saat ini, masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat agen. Sebagai informasi, hingga Desember 2023, BRI mencatat jumlah AgenBRILink telah mencapai sebanyak lebih dari 740 ribu yang tersebar di 61.067 Desa di seluruh Indonesia.
Sementara volume transaksi tercatat sebesar Rp 1.427 triliun.